teteh yang namanya tidak boleh disebut ngambek.
kamer di kunci. untung LOLOS!!

dengan jilbab yang mencong sana mencong sini.*gahol man

  Si Pembawa Kunci, begitulah aku menyebut mereka.

Bayangkan saja di pagi hari, kami harus berpacu tidah hanya dengan waktu maupun bel sekolah,

tapi juga dengan mereka para pengunci kamar.

Tak hanya mengunci tapi juga menopyak-opyak ruangan dengan teriakan-teriakan mereka agar kami piket membersihkan kamar.

padahal, seharusnya tanpa mereka suruh kamar sudah men-cling*kan ada kami para musyrifah,

tapi entah kenapa semua job pagi terasa menumpuk,,

ga seperti anak baru yang hobi mandi pagi qobla subuh,
kita anak lama mah mandi habis subuh,

Yey, tugas ku bertambah untuk ngurusin anak-anak orang,

bukan adek dari ibu maupun sepupu dari tante

karena jabatanku di OSHK ni adalah seorang MUSYRIFAH #orang yang di muliakan#

aku dengan partner kamarku harus berbagi tugas

ada yang mengambil kupon untuk makan mereka#urgent bgt#

ada yang meng-koordinir biar mereka gak ninggalin kamer kayak kapal pecah#akibat hebohnya malam#

baru deh bisa mandi, numpang di kamer mandi temen kamar anak lama.

makan nitip dong ke anak kamer 

*fasilitas musyrifah=bisa menyuruh anak kamer sesuka hati*   

dan semua rutinitas ini tepat selesai ketika jam berbunyi,,

kriiing,,kriiiiing

kalo nasib berpihak sama kita, harusnya kita LOLOS dari ibu-ibu penjaga gerbang.

semua gerbang asrama di kunci. dialihkan ke gerbang dengan ruang makan*katanya sih sekalian ngusirin anak-anak yang masih makan,,*

kalo emang kita dah liat kejauhan gerbang sudah kekunci cuma ada DUA harapan,,,

KABUR^NGIKUT PURA-PURA TAKHOSUS,,^

PASRAH    

Untuk pilihan pertama, masih mending lah ngapalin dengan tenang di masjid 

 untuk pilihan kedua, ga usah takut juga, paling cuma di jemur sambila berdiri+baca Qur'an

$lumayan,,nyehatin tulang ma mata$

Dan jangan nyampe waktu di jemur, ketauan ma teteh-teteh pencatat nama.

mending pas baris, pindah-pindah tempat, biar gak ketangkep.^it's my way^

habisnya ntar dapet point,,   
ahaha yak inilah rutinitas pagi hariku di hari sekolah 

|

Huah.

Malam ini

Gak habis pikir aku, 

temen yang selama ini 

aku percaya 

aku dukung, 

aku motivasiin,

Ternyata menyembunyikan banyak KEBOHONGAN di belakang ku.

Entah apa yang harus ku katakan,,

Malam berikutnya saya mendengar teman saya memakan teman lainnya. Sama kasusnya, sebuah KEBOHONGAN yang menyakitkan.

Padahal akankah lebih indahnya jikalau kita saling menjaga sebuah kepercayaan sesama teman, apalagi kita iman berinsan.

Sudah berapa banyak kita menghianati arti dari sebuah pertemanan?

Cobalah kita tengok arti sebuah ukhuwah pada zaman nabi muhammad s.a.w. Masih hidup, pada zaman kekhalifahan, lihatlah bagaimana kokohnya ukhuwah mereka.

Saling menjaga rahasia, dan mereka sangat menjunjung hal itu. Mereka tidak memaksa seseorang untuk memberitahukan sebuah rahasia pun.

Begitu pun pada diri nabi Muhammad, suatu ketika beliau menanyakan sesuatu kepada seorang sahabat. Lalu sahabat itu menjawab ' maaf ya rasulullah, saya tidak akan memberitahukan hal ini pada siapa pun, walaupun orang itu adalah engkau wahai rasulullah. Rasulullah menjawab 'baiklah' bahkan beliau tersenyum.

So let's muhasabah diri kita masing-masing. Apakah kita pantas untuk menjadi seorang yang di percaya untuk menjaga sebuah rahasia?

|